Legenda Pendekar Rajawali & Kembalinya Pendekar Rajawali
Seakte Quanzhen (Quanzhen Jiao)
Sebuah sekte religius yang didirikan oleh Si Dewa Pusat Wang Chongyang. Zhou Botong, Ma Yu, Qiu Chuji, dan Sun Bu'er merupakan sebagian dari pengikut setianya. Sekte ini memainkan peranan penting baik di LPR maupun di KSPR.
Partai Tapak Besi (Tiezhang Bai)
Partai ini didirikan oleh Qiu Qianren, yang terkenal dengan Tapak Besinya. Adik kembarnya, Qiu Qianran, yang sama sekali tidak memiliki kemampuan apa-apa, juga merupakan bagian dari partai ini. Partai ini hanya muncul di LPR, dan hanya disinggung sekilas dalam KSPR.
Partai Makam Kuno (Gumu Bai)
Di balik cinta/benci kepada Wang Chongyang, Lin Chaoying memenangkan Makam Kuno ini dan mengakuinya sebagai miliknya. Ia kemudian mendirikan partai Makam Kuno ini. Para pengikutnya semua wanita dan diperintahkannya untuk meludahi gambar foto Wang Chongyang. Partai ini baru muncul di KSPR.
Perkumpulan Pengemis (Gai Bang)
Di LPR, pemimpin perkumpulan ini adalah Si Pengemis Utara Hong Qigong. Dia menunjuk Huang Rong menjadi ketua ke-19, dan di KSPR Huang Rong menyerahkan kepemimpinan Perkumpulan Pengemis ini kepada Lu sebagai ketua yang ke-20.
Pulau Bunga Persik (Dou Hua Dao)
Pulau di mana Si Sesat Timur Huang Yaoshi hidup bersama keluarganya dan 5 orang murid: Mei Chaofeng, Chen Xuanfeng, Lu Chengfeng, Qu Lingfeng, dan Feng Mofeng. Di LPR, hanya Huang Yaoshi dan Huang Rong yang tinggal di pulau tersebut dan dalam KSPR, seluruh keluarga Guo pindah ke sana.
Lembah Tanpa Cinta (Jueqing Gu)
Lembah di mana Qiu Qianchi, adik perempuan dari Qiu Qianren dan Qiu Qianran, tinggal bersama suaminya Gongsun Zhi dan anak perempuannya Gongsun Lu’er. Hanya muncul di KSPR.
Pedang Langit & Golok Naga
Partai Wudang (Wudang Bai)
Sebuah partai religius yang didirikan oleh Zhang Sanfeng, tempat di mana 7 pendekar Wudang berada, di mana salah satunya adalah Zhang Cuisan, ayah dari Zhang Wuji.
Sebuah sekte religius berasal dari Persia yang pada mulanya disebut Sekte Mani. Sekte ini memiliki tangan kanan Yang Xiao dan tangan kiri Fan Yao, dan menampung raja-raja dan lima panji pelanggar hukum yang paling ditakuti.
Sebuah partai religius hanya-untuk-wanita yang didirikan oleh Guo Xiang setelah kehilangan Yang Guo-nya. Generasi berikutnya dipimpin oleh seorang pembenci-laki-laki Meijui Shitai dan kemudian mewariskannya kepada Zhou Zhiruo. Satu-satunya partai yang mengetahui rahasia dari Pedang Langit dan Golok Naga.
Partai Shaolin (Shaolin Shi)
Diperkirakan didirikan oleh seorang biarawan bernama Da Mo. Di biara ini Cheng Kun, seorang kriminal gila, bersembunyi.
Partai Kunlun (Kunlun Bai)
Sebuah partai kecil penuh dengan anggota-anggota pembohong yang dipimpin oleh sepasang suami-istri yang lebih tidak jujur dan penuh kebohongan.
Partai Kondong (Kongdong Bai)
Sebuah partai kecil yang dipimpin oleh seorang yang rakus dan tidak jujur.
Sekte Rajawali Surgawi (Tianying Jiao)
Sebuah sekte pecahan dari Sekte Ming yang didirikan oleh salah satu anggotanya Si Elang Putih Yin Tianzheng setelah kejatuhan Sekte Ming.
Perkumpulan Pengemis (Gai Bang)
Perkumpulan ini mengalami kemunduran luar biasa setelah masa kepemimpinan Hong Qigong dan Huang Rong. Sekarang Perkumpulan Pengemis berisi orang semacam Chen Yuliang yang sangat licik, seorang pelayan pribadi Cheng Kun, yang berencana untuk membunuh mereka semua dari kelompok baik.
Jurus Silat dalam Trilogi Rajawali
Legenda Pendekar Rajawali
Dalam Legenda Pendekar Rajawali terdapat dua kitab utama: Kitab Sembilan Bulan (Jiu Yin Zhen Jing), sebuah kitab yang memuat ilmu silat terhebat pada masa itu, dan Wu Mu Yi Shu sebuah kitab strategi perang yang ditulis oleh Yue Fei.

Kitab Sembilan Bulan memuat banyak ilmu yang hebat, tidak hanya ilmu silat yang hebat (salah satunya jurus Cakar Tulang Putih Sembilan Bulan yang dipelajari oleh Mei Chaofeng, murid Huang Yaoshi) namun juga memuat ilmu pengobatan, ilmu pukulan, tenaga dalam, dan lain-lainnya.
Kitab Sembilan Bulan disusun oleh Huang Shang, seorang pejabat pemerintah di masa kekaisaran Song, yang berbakat dalam ilmu silat dan kesusasteraan. Kaisar Song memerintahkan Huang Shang untuk menyusun satu kitab berdasarkan ribuan gulungan surat berisikan aneka ragam keterangan, dari tenaga dalam, ilmu pengobatan, sampai filsafat Tao. Kompilasi ini menjadi jilid pertama dari Kitab Sembilan Bulan. Empat puluh tahun kemudian Huang Shang menyusun jilid kedua dari Kitab Sembilan Bulan, berdasarkan hasil penyelidikan dan latihannya selama empat puluh tahun. Ilmu silat yang dihimpun dan ditulis Huang Shang mampu menetralisir ilmu silat mana pun dari partai-partai silat yang ada saat itu.
Kedua jilid Kitab Sembilan Bulan tidak terdengar kabarnya selama beberapa tahun dan baru muncul lagi saat turnamen di Gunung Hua yang pertama diadakan. Lima jagoan besar – si Sesat Timur Huang Yaoshi, Racun Barat Ouyang Feng, Kaisar Selatan Duan Zhixing, Pengemis Utara Hong Qigong, dan Dewa Pusat Wang Chongyang – setuju pemenang dari turnamen tersebut akan menjadi pemilik tunggal dari Kitab Sembilan Bulan. Setelah pertarungan yang sengit selama tujuh hari, Wang Chongyang akhirnya mampu memenangkan turnamen tersebut dan merebut Kitab Sembilan Bulan.
Wang Chongyang mewariskan Kitab Sembilan Bulan kepada adik seperguruannya si Bocah Tua Nakal Zhou Botong. Setelah kematian Wang Chongyang itu, Zhou Botong pergi ke Pulau Bunga Persik untuk memperingati si Sesat Timur Huang Yaoshi untuk tidak mencoba-coba mencuri kitab itu dari tangannya. Istri Huang Yaoshi yang memiliki ingatan fotografis, mampu mengingat seluruh isi dari Kitab Sembilan Bulan dengan sekali melihat saja. Ia kemudian menyalin seluruh isi dari Kitab Sembilan Bulan itu untuk suaminya. Mei Chaofeng dan Chen Xuanfeng murid dari Huang Yaoshi belakangan mencuri kitab hasil salinan tersebut.
Beberapa tahun kemudian, salinan Kitab Sembilan Bulan, yang telah ditatokan Chen Xuanfeng di kulit dadanya, tanpa sengaja jatuh ke tangan Guo Jing, saat Mei Chaofeng bertarung dengan Hong Qigong.
Bertahun-tahun setelah itu, saat Guo Jing dan istrinya Huang Rong, yang sedang mempertahankan benteng Xiang Yang dari serangan kaum Mongolia, melihat bahwa mereka tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi, mereka memutuskan untuk menyembunyikan Kitab Sembilan Bulan bersama dengan ilmu silat yang lain, ilmu Delapan Belas Jurus Pukulan Penakluk Naga, ke dalam dua pedang, Pedang Langit dan Golok Naga, yang mereka tempa dari pedang Xuan Tie Jian milik Yang Guo.
Pedang Langit diwariskan Guo Jing kepada putri termudanya Guo Xiang, yang kemudian mendirikan Partai E’Mei. Seratus tahun kemudian, ketua generasi ke-4 Partai E’Mei, Zhou Zhiruo dapat membongkar rahasia Kitab Sembilan Bulan ini dan sempat menggunakannya untuk menimbulkan kekacauan di dunia persilatan pada waktu itu. Nasib dari Kitab Sembilan Bulan setelah itu tidak diketahui lagi.
Jurus Tokoh Utama Lainnya
Pendiri Sekte Quanzhen (Quanzhen Jiao) dan miliki julukan si Dewa Pusat. Jurus andalannya adalah Ilmu Totok Satu Jari (Yi Yang Zhi). Ketujuh muridnya memiliki ilmu Barisan Tujuh Bintang Utara.
Ketua Perkumpulan Pengemis (Gai Bang) dan berjulukan si Pengemis Utara, andalannya adalah 18 Jurus Pukulan Penakluk Naga (Xiang Long Shi Ba Zhang) dan Ilmu Tongkat Penggebuk Anjing (Da Gou Bang Fa).
Memiliki julukan si Racun Barat, karena hebat dalam hal racun. Ilmu andalannya adalah jurus Kodok (Ha Ma Gong). Ia memiliki ilmu tongkat yang cukup hebat juga, dan beracun karena di ujung tongkatnya Ouyang Feng menaruh ular beracun.
Dengan julukan si Kaisar Selatan. Terkenal dengan jurus andalannya Ilmu Totok Satu Jari (Yi Yang Zhi), sebenarnya ilmu ini ia dapat dari Wang Chongyang guna menghadapi Jurus Kodok si Racun Barat Ouyang Feng. Ilmu silat aslinya adalah Xian Tian Gong.
Pemilik Pulau Bunga Persik dan berjulukan si Sesat Timur. Ia seorang yang serba bisa, mengerti ilmu perbintangan, strategi, jebakan, dan menguasai banyak ilmu silat. Yang terkenal adalah sentilan jarinya, ilmu pedang Pi Kong Zhang, dan ilmu serulingnya.
Berjulukan si Bocah Tua Nakal, karena sifatnya yang masih kekanak-kanakan meski telah dewasa. Selain menguasai ilmu-ilmu silat Sekte Quanzhen, ia menciptakan ilmunya sendiri: Pukulan Kosong (Kong Ming Quan) yang bisa bercabang ke jurus Tangan Kanan dan Kiri, sehingga seakan-akan seperti dua orang.
Ketua Partai Tapak Besi (Tiezhang Bai). Jurus andalannya, sesuai dengan nama Partainya, adalah Tapak Besi.
Tujuh Orang Aneh dari Selatan
Ilmu silat ke-7 orang ini sebenarnya biasa-biasa saja. Namun mereka terkenal karena mereka ‘lurus’ dan merupakan guru pertama Guo Jing. Kepalanya Ke Zhen'e, si Kelelawar Hantu, memiliki jurus Ilmu Tongkat Menakluk Iblis (Fu Mo Zhang Fa).
Kembalinya Sang Pendekar Rajawali
Dalam kisah Kembalinya Sang Pendekar Rajawali muncul sebuah Partai bernama Partai Makam Kuno (Gumu Bai) yang memegang peranan sangat penting. Tokoh utama wanita dan salah satu tokoh jahat utama dalam KSPR merupakan murid dari Partai Makam Kuno ini. Aliran lain yang baru muncul dalam KSPR dan memiliki peranan yang menonjol adalah Lembah Tanpa Cinta. Lembah Tanpa Cinta diketuai oleh si jahat Gongsun Zhi dan kemudian diambil alih oleh istrinya Qiu Qianchi, yang sama jahatnya.
Jurus Tokoh/Partai Utama
Ilmu dasar Partai Makam Kuno adalah (ilmu pukulan) Jaring Langit Jala Bumi, yang terdiri dari 108 macam pukulan. Ilmu Jaring Langit Jala Bumi dilatih dengan menepuk/menangkap burung-burung. Salah satu jurus dalam Jaring Langit Jala Bumi adalah jurus Memburu dengan Cengkeraman, jurus yang pertama kali Yang Guo pelajari saat belajar kepada Xiao Longnui. Sedangkan ilmu tertinggi dari Partai Makam Kuno bernama Kitab Hati Gadis Suci. Dengan ilmu inilah Lin Chaoying, pendiri Partai Makam Kuno, mengalahkan Wang Chongyang (pendiri Sekte Quanzhen) yang merupakan pendekar dengan ilmu tertinggi pada masanya. Kitab Hati Gadis Suci terdiri dari 9 bagian, bagian ganjil disebut “Masuk dalam Yin” dan bagian genap disebut “Mundur dari Yang”, dengan total jurus setidaknya 80 jurus. Jurus pamungkas Kitab Hati Gadis Suci bernama Jurus Pedang Hati Gadis Suci, suatu jurus yang memadukan kungfu Kitab Hati Gadis Suci dengan kungfu Quanzhen). Jurus-jurus lain dari Kitab Hati Gadis Suci di antaranya: Jurus Melukis Alis, Jurus Berhias di Balik Tirai, Jurus Menyajikan Nampan, dan Jurus Pukulan Gadis Cantik. Partai Makam Kuno juga memiliki senjata rahasia, yaitu: Sengat Lebah Giok.
Karena kecerdasan dan persahabatannya dengan tokoh-tokoh besar silat pada masa itu, Yang Guo, tokoh utama dari KSPR, mampu menguasai ilmu-ilmu silat (meski tidak seutuhnya) dari setidaknya 4 dari 5 tokoh silat terhebat masa itu (5 Jagoan Besar). Ia menguasai ilmu Kodok (Ha Ma Gong) – meski hanya sedikit, terbatas dengan waktu latihan yang singkat - dan jurus Penangkal Tongkat Penggebuk Anjing dari si Racun Barat Ouyang Feng. Ia menguasai ilmu silat Sekte Quanzhen dari si Dewa Pusat Wang Chongyang. Ia juga menguasai Ilmu Tongkat Penggebuk Anjing (Da Gou Bang Fa) dari si Pengemis Utara Hong Qigong dan dari si Sesat Timur Huang Yaoshi ia belajar ilmu Sentilan Jeriji Sakti dan ilmu Pedang Seruling Kemala. Di samping semua ilmu silat tersebut di atas, Yang Guo pun menguasai ilmu Partai Makam Kuno (Ilmu Jaring Langit Jala dan Kitab Hati Gadis Suci) dan ilmu Kitab Sembilan Bulan, yang dipelajarinya dari dan bersama Xiao Longnui. Meski menguasai berbagai macam ilmu hebat tersebut, namun sebetulnya tidak ada satu pun yang Yang Guo kuasai secara mendalam. Hal itu baru ia sadari saat menerima teguran dari Hakim Roda Emas Jinlun Fawang pada suatu waktu. Yang Guo waktu itu bergabung dengan Jinlun Fawang, setelah mendengar bahwa pembunuh ayahnya adalah Guo Jing dan Huang Rong (dari Sha Gu). Atas petunjuk itu, Yang Guo pun membentuk kungfu baru, gabungan dari kesemua ilmu silat yang dia kuasai di atas. Dalam perjalanan hidupnya kemudian, takdir mempertemukannya dengan seekor Rajawali Raksasa, yang ‘mempertemukan' Yang Guo dengan majikannya yang telah wafat Dugu Qiubai, seorang pendekar pedang terhebat di jamannya. Dengan menggunakan Pedang Besi Berat milik Dugu Qiubai, ia belajar ilmu Pedang Besi Berat dengan berlatih bersama sang Rajawali Raksasa. Dan dalam penantiannya (akan istrinya Xiao Longnui) selama 16 tahun, Yang Guo menciptakan ilmu pamungkasnya: ilmu Telapak Duka Nestapa, menyarikan semua ilmu yang telah ia pelajari selama ini. Ilmu Telapak Duka Nestapa terdiri dari 117 jurus, di antaranya: Jurus Entah Dari Mana, Jurus Mengeduk Air, Jurus Telapak Duka Nestapa Hilang Ingatan, Jurus Keinginan Ada Tenaga Kurang, Jurus Mayat Berjalan, dan Jurus Derita Tanpa Akhir. Ilmu ini sangat bergantung kepada suasana hati dan emosi.
Selain menguasai ilmu silat Partai Makam Kuno sampai tingkatnya yang paling tinggi (Ilmu Jaring Langit Jala dan Kitab Hati Gadis Suci) Xiao Longnui, tokoh utama wanita dari KSPR, juga menguasai ilmu Kitab Sembilan Bulan dan ilmu Tangan Kiri dan Kanan dari si Bocah Tua Nakal Zhou Botong. Xiao Longnui juga mampu memerintah lebah-lebah untuk menyerang musuh dan dapat menggunakan pita-pita jubahnya sebagai senjata. Ia menggunakan Jarum Sengat Lebah Giok sebagai senjata rahasia atau untuk pertempuran jarak jauh.
Hakim Roda Emas Jinlun Fawang
Senjata andalah Hakim Roda Emas adalah lima buah roda yang terbuat dari emas, perak, tembaga, besi, dan timah. Jurus-jurusnya antara lain: Jurus Naga Mengerahkan Tenaga, Jurus Bayangan Naga, Jurus Naga Menjelma, Lima Roda Menyatu, dengan jurus terhebatnya Jurus Naga Memindahkan Tenaga. Jurus Naga Memindahkan Tenaga terdiri dari 13 tingkat secara keseluruhan, tidak ada yang pernah mencapai tingkatnya yang paling tinggi, dan hanya sedikit saja yang bisa mencapai tingkat yang kesepuluh. Jinlun Fawang adalah satu yang bisa menguasainya sampai tingkat yang kesepuluh.
Kakak seperguruan Xiao Longnui yang membangkang dari partainya ini memiliki senjata rahasia yang sangat beracun Jarum Giok Beracun dan Jarum Perak Es. Obat penawar racunnya tercatat dalam kitab “Rahasia Lima Racun”, yang satu waktu sempat dicuri oleh Lu Wushuang dan dipelajari isinya oleh Yang Guo. Ilmu terhebat Li Mochou adalah ilmu Tapak Lima Racun dan hudtim.
Gongsun Zhi menggunakan sepasang senjata, golok emas bergerigi dan pedang hitam, sebagai senjata utamanya. Jurus terhebatnya dikenal dengan nama Jurus Golok Yin-Yang. Selain itu ia juga memiliki ilmu Pertahanan Titik Darah, sehingga tidak mudah untuk menotoknya, dan ilmu Formasi Jala.
Pada akhir cerita Kembalinya Sang Pendekar Rajawali muncul kitab ‘pasangan’ dan tandingan (yang konon dapat menandingi kehebatan) Kitab Sembilan Bulan (Jiu Yin Zhen Jing): Kitab Sembilan Matahari (Jiu Yang Zhen Jing). Kitab ini memegang peranan penting di bagian ke-3 dari Trilogi Rajawali, kisah Pedang Langit dan Golok Naga.
Pedang Langit dan Golok Naga
Meski tema utama cerita Pedang Langit & Golok Naga berkisah seputar perebutan dua senjata terhebat pada masa tersebut itu, yang di dalamnya tersembunyi rahasia ilmu silat hebat Kitab Sembilan Bulan (Jiu Yin Zhen Jing), Kitab Delapan Belas Jurus Pukulan Penakluk Naga, dan Wu Mu Yi Shu (buku strategi perang yang ditulis oleh Yue Fei); ilmu silat/kitab utama yang paling berperan dan menonjol dalam Pedang Langit & Golok Naga sebenarnya adalah tiga berikut: Kitab Sembilan Matahari (Jiu Yang Zhen Jing), Pergeseran Alam Semesta (Qian Kun) ilmu terhebat dari Sekte Ming, dan Taichi yang diciptakan oleh Zhang Sanfeng dari Wudang. Ketiga ilmu ini dikuasai oleh Zhang Wuji, membuatnya menjadi pendekar terhebat di masanya.
Kitab Sembilan Matahari (Jiu Yang Zhen Jing)
Sejarah Kitab Sembilan Matahari jauh lebih kabur dibandingkan sejarah Kitab Sembilan Bulan. Desas-desus mengatakan pendiri Shaolin Da Mo-lah pencipta Kitab Sembilan Matahari ini. Keberadaan kitab ini sendiri baru terangkat ke dunia persilatan pada akhir kisah Kembalinya Sang Pendekar Rajawali, saat penjahat Mongolia Yin Kexi dan Xiao Xiangzi mencuri kitab tersebut dari kuil Shaolin. Pustakawan Shaolin Jue Yuan dan muridnya, Zhang Junbao, memburu Yin Kexi dan Xiao Xiangzi sampai ke Gunung Hua, di mana Lima Tokoh Besar Baru yang baru saja diangkat (Sesat Timur Huang Yaoshi, Gila Barat Yang Guo, Biksu Selatan Yideng, Pendekar Utara Guo Jing, dan Bocah Nakal Pusat Zhou Botong) sedang memberikan penghormatan mereka kepada Pengemis Utara Hong Qigong dan Racun Barat Ouyang Feng yang mati di sana. Dengan bantuan Yang Guo, Zhang Junbao berhasil menghadang Yin Kexi dan Xiao Xiangzi, akan tetapi Kitab Sembilan Matahari tidak dapat mereka temukan. Tanpa diketahui oleh mereka semua yang berada di Gunung Hua tersebut, Yin Kexi telah menyembunyikan Kitab Sembilan Matahari ke dalam perut seekor gorilla besar. Sebelum hembusan nafasnya yang terakhir, Yin Kexi mencoba memberitahu rahasia tersebut kepada tetua Partai Kunlun He Zudao, namun tidak dapat ditangkap dengan baik. Yin Kexi mencoba mengatakan “Kitab itu ada di dalam gorilla”, namun didengar oleh He Zudao sebagai “Kitab itu ada di dalam minyak”, sehingga menimbulkan tanda tanya kepada semua orang selama kurang lebih seabad lamanya.
Biksu Jue Yuan telah mengingat seluruh isi Kitab Sembilan Matahari, dan sebelum kematiannya tiga tahun setelah kitab itu hilang, ia mendiktekan isi Kitab Sembilan Matahari itu kepada Zhang Junbao, Guo Xiang, dan seorang biksu Shaolin lainnya bernama Mo Shi, yang masing-masing dapat mengingat berbagai bagian dari isi kitab tersebut. Zhang Junbao (yang kemudian lebih dikenal sebagai Zhang Sanfeng) dan Guo Xiang mampu menggabungkan berbagai prinsip dari Kitab Sembilan Matahari tersebut ke dalam ilmu silat pribadi mereka dan ke dalam ilmu silat partai yang mereka kemudian dirikan, Partai Wudang dan E’Mei, demikian juga halnya Mo Shi bagi Shaolin. Tak seorang pun, akan tetapi, menguasai Kitab Sembilan Matahari secara lengkap sampai seorang pendekar muda bernama Zhang Wuji, putra dari murid Zhang Sanfeng Zhang Chuisan, menemukan gorilla tersebut. Zhang Wuji yang baru berumur 15 tahun pada waktu itu kemudian menghabiskan waktu lima tahun berikutnya mempelajari Kitab Sembilan Matahari dan begitu menyelesaikannya di umur 20, ia menjadi salah seorang pendekar silat terhebat di masanya.
Pergeseran Alam Semesta (Qian Kun)
Ilmu Pergeseran Alam Semesta merupakan ilmu tertinggi dari Sekte Ming. Ilmu ini terdiri dari 7 tingkatan secara keseluruhan dan menurut buku petunjuknya mereka yang cerdas membutuhkan waktu sekurangnya 7 tahun untuk dapat menguasai setiap tingkatannya (dan dua kali lebih lama bagi mereka yang kurang berbakat). Zhang Wuji akan tetapi, karena kecerdasan dan penguasaannya akan ilmu Sembilan Matahari, mampu menguasai ilmu Pergeseran Alam Semesta ini sampai kepada tingkatnya yang tertinggi hanya dalam waktu beberapa jam saja. Tidak ada seorang pun dalam sejarah yang pernah mencapai tingkat yang dicapai Zhang Wuji ini sebelumnya. Sebetulnya masih terdapat 19 kalimat dalam tingkat yang ke-7 yang belum dipahami dan dikuasai oleh Zhang Wuji. Tokoh Ming penulis dari ilmu Pergeseran Alam Semesta ini sendiri hanya mampu menguasai sampai tingkatnya yang ke-6. Tingkat yang ke-7 hanya merupakan teori dan angan-angannya, bila Zhang Wuji berlaku rakus dan ngotot menguasai ke-19 kalimat yang belum dipahaminya itu, ia mungkin dapat berakhir fatal.
Tai Chi diciptakan oleh Zhang Sanfeng di masa tuanya, umurnya waktu itu sudah mencapai 100 tahun lebih. Ilmu yang diciptakannya melalui pertapaan selama 18 bulan, mencakup 2 jenis ilmu: jurus (tangan kosong) Tai Chi dan jurus pedang Tai Chi. Ilmu ini memampukannya di usianya yang sudah lanjut untuk melawan musuh yang lebih kuat dan cepat. Ada 4 prinsip dasar dalam Tai Chi: menggunakan ketenangan melawan pertempuran, kelembutan melawan kekerasaan, lambat melawan kecepatan, dan seorang diri melawan sebuah group. Tai Chi mengutamakan penyatuan bentuk dan semangat, murni jalankan keinginan, dan tidak menggunakan tenaga. Menyamar sebagai seorang murid rendah Partai Wudang Zhang Wuji mendapat pengajaran ilmu (tangan kosong) Tai Chi ini secara tidak langsung dari Zhang Sanfeng. Jurus-jurusnya mencakup antara lain Jurus Ekor Pipit, bagai rapat – tertutup, dan Jurus Bangau Putih Kembangkan Sayap, Melepas Harimau ke Gunung. Jurus pedang Tai Chi kemudian dipelajari Zhang Wuji secara langsung dari Zhang Sanfeng di hadapan musuh-musuhnya yang berasal dari Mongolia dan dengan hanya menggunakan sebuah pedang kayu ia mengalahkan Pedang Langit yang digunakan musuhnya.
Adaptasi Trilogi Rajawali
Meski memang tidak sebanyak adaptasi dalam bentuk serial TV, novel Trilogi Rajawali juga telah memiliki cukup banyak adaptasi dalam bentuk komik. Novel terjemahan dalam Bahasa Indonesia bahkan telah muncul di Indonesia jauh sebelum serial TV dan komiknya masuk.